Johannes Kepler adalah seorang tokoh penting dalam revolusi
ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia
paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk
sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga
memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota
kecil di pinggiran Hutan Hitam Jerman. Meskipun keluarganya miskin,
beasiswa dari para bangsawan lokkal memungkinkan Johannes mendapatkan
pendidikan yang baik. Ia mempelajari teologi di Universitas Tüubingen,
sesuai niatnya untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi, kejeniusannya
di bidang matematika mendapat pengakuan. Pada tahun 1594, ketika seorang
guru matematika di SMU Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia,
Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya
besarnya yang pertama, Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).
Awal Astronomi Modern
Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun
oleh Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan
berdasarkan apa yang ia lihat. Kesanggupannya yang luar biasa untuk
bekerja dibuktikan oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan
sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan tentang Mars.
Mars adalah plaanet yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan saksama mempelajari tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi bukan dalam lingkaran sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips (lonjong) dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci untuk menyibakkan rahasia langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Kepler membayangkan dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.
Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet. Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari.
Mars adalah plaanet yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan saksama mempelajari tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi bukan dalam lingkaran sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips (lonjong) dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci untuk menyibakkan rahasia langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Kepler membayangkan dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.
Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet. Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari.
Hukum Kepler tentang Gerakan Planet
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronmi Baru),
yang diakui sebagai buku astronomi modern yang pertama dan salah satu
buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu. Mahakarya ini
memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet. Hukumnya
yang ketiga diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan
Dunia) pada tahun 1619, sewaktu ia tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum
ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet yang
mengitari matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak
sebuah planet dari matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu putaran.
Pengenalan Tiga Hukum Kepler Secara Umum
1. Hukum I Kepler
Pada hukum persamaannya, Kepler menjelaskan tentang bentuk lingkaran orbit planet. Bunyi hukum ini sebagai berikut.
“Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya."
2. Hukum II Kepler
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet.
“Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang
ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas
yang sama dalam waktu yang sama.”
Garis AM akan menyapu lurus hingga garis BM, luasnya sama dengan daerah
yang disapu garis Cm hingga DM. Jika tAB = tCD. Hukum kedua ini juga
menjelaskan bahwa dititik A dan B planet harus lebih cepat dibanding
saat dititik C dan D.
3. Hukum III Kepler
Pada hukum ketiganya Kepler menjelaskan tentang periode revolusi planet.
Periode revolusi planet ini dikaitkan dengan jari-jari orbit
rata-ratanya.
“Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet dari matahari.”
Hubungan di atas dapat dirumuskan secara matematis seperti persamaan berikut.
Pengakuan
Hukum-hukum Kepler akhirnya diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian, Isaac Newton
menggunakan karya Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan
dan gravitasi. Dewasa ini, Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan
terbesar sepanjang masa—tokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari
Abad Pertengahan ke zaman modern.
Pada tahun 1627, ia menerbitkan buku Rudolphine Tables (Tabel-Tabel
Rudolphine), yang ia anggap sebagai karya utamanya di bidang astronomi.
Johannes Kepler meninggal pada bulan November 1630, di Regensburg,
Jerman.
Sumber : http://blogpenemu.blogspot.com/2014/04/johannes-kepler-penemu-hukum-perputaran-planet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar