Selasa, 27 Mei 2014

Biografi Charles Darwin - Penemu Teori Evolusi

Charles Robert Darwin adalah ahli biologi, geologi dan ekologi Inggris, penemu teori evolusi, pengarang, penyelidik, dan peneliti alam.  Ia adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).

Ia mengembangkan minatnya dalam sejarah alam ketika ia mula-mula belajar ilmu kedokteran, dan kemudian teologi, di universitas. Perjalanan lautnya ke seluruh dunia selama lima tahun di atas kapal HMS Beagle tulisan-tulisannya yang berikutnya menjadikannya seorang geologis terkemuka dan penulis yang terkenal. Pengamatan biologisnya membawanya kepada kajian tentang transmutasi spesies dan ia mengembangkan teorinya tentang seleksi alam pada 1838. Karena sadar sepenuhnya bahwa orang-orang lain yang mengemukakan gagasan-gagasan yang dianggap sesat seperti itu mengalami hukuman yang hebat, ia hanya menyampaikan penelitiannya ini kepada teman-teman terdekatnya. Namun ia meneruskan penelitiannya dengan menyadari akan munculnya berbagai keberatan terhadap hasilnya. Namun pada 1858 informasi bahwa Alfred Russel Wallace juga menemukan teori serupa mendorongnya melakukan penerbitan bersama tentang teori Darwin.


Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to S3x dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah.

Awal kehidupan dan Pendidikan
Charles Darwin dilahirkan di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, di rumah keluarganya, the Mount House pada tanggal 12 Februari 1809. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang kaya, Robert Darwin dan Susannah Wedgwood. Kakeknya, Erasmus Darwin(penyair, dokter, ahli filsafat, dan penemu termasyhur) dari pihak ayah dan Josiah Wedgwood dari pihak ibunya. Keduanya berasal dari keluarga Inggris terkemuka, keluarga Darwin - Wedgwood yang mendukung gereja Unitarian. Ibunya meninggal dunia ketika Charles masih berusia delapan tahun. Ketika pada tahun berikutnya ia bersekolah di Sekolah Shrewsbury yang tidak begitu jauh, ia tinggal di asrama sekolah itu.

Selepas ditinggal oleh ibunya, Ia lalu dipelihara kakak perempuannya yang bernama Carolin. Carolin mendidik Darwin menjadi anak yang suka menolong sesama. Ketika itu Darwin suka melamun dan bohong kecil. Kegemarannya mengumpulkan benda-benda seperti cap, sejenis perangko, batu-batuan dan benda-benda yang terbuat dari logam. Pada umur 9 tahun ia masuk SD di Shrewsbury. Tapi, seperti Edison, ia membenci semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Maka ia termasuk anak orang kaya yang bodoh atau anak bodoh yang kelak jadi termasyhur di seluruh dunia. Pada umur 16 tahun Darwin dimarahi ayahnya. Kata ayahnya, "Kau bersekolah tapi malas belajar. Yang kau utamakan hanya berburu dan menangkap tikus. Yang kau perlihatkan hanya anjing. Kau hanya membuat malu orang tua. Seharusnya kau merasa malu juga".

Karena orang tuanya kaya dan terpandang, Darwin menikmati kenyamanan dan mempunyai akses untuk mengenyam fasilitas-fasilitas pendidikan yang bagus, serhingga Darwin dapat masuk Universitas Edinburgh jurusan kedokteran. Di sini ia tidak mau belajar. Waktunya ia habiskan untuk bermain-main di pantai. Ia mengumpulkan bintang-binatang laut seperti kepiting, rajungan, dan kerang. Ia sering ikut para nelayan mengumpulkan kerang mutiara. Kadang-kadang ia menguliti burung dan mengisinya dengan kapas, lalu mengeringkannya. Tentu saja kuliahnya gagal. Karena gagal ia pindah ke Cambridge supaya belajar jadi pendeta. Di sini ia terpaksa banyak membaca Alkitab. Ia berkenalan dengan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta, tumbuhan, hewan, dan manusia, menurut Alkitab. Setiap kali Tuhan bersabda, terciptalah apa yang disabdakannya. Di dalam otak Darwin mulai timbul pertanyaan semacam ini, "Benarkah manusia tercipta dengan tiba-tiba?" Tapi hampir seluruh waktunya ia hamburkan untuk naik kuda dan berburu. Akibatnya kuliahnya gagal lagi. Untunglah ia berkenalan dengan John Stevens Henslow, professor botani, yang mendidik Darwin menjadi pencinta biologi.

Ekspedisi Kapal Beagle

Pada tahun 1831 pada umur 22 tahun, Darwin mendapat tugas ikut ekspedisi Kapal Beagle yang akan menyelidiki keadaan pantai dan laut. Kapal itu kemudian berlayar  ke Patagonia, Tierra del Fuego,Chile, Peru, Brazil, Argentina, Kepulauan Galapagos, pulau-pulau lain di Samudra Pasifik, Selandia Baru, Australia, Afrika Selatan. Kapal itu mengadakan perjalanan selama 5 tahun. Waktu menginjakkan kaki di kapal, Darwin masih paham benar tentang pengetahuan. Tapi sepulangnya dari berlayar ia telah menjadi pengarang, ahli geologi, ahli botani, ahli zoolog internasional yang paling. Selama di kapal, ia belajar dan mencatat. Ia mempelajari buku  Prinsip-prinsip  Geologi  karya Charles Lyell.  Hasil obervasi dan koleksinya ia jadikan buku dengan judul Catatan Harian  tentang riset di Bidang Geologi dan Biologi di Berbagai Negara yang Dikunjungi  Kapal  Beagle, 1832- 1836 (1839).  Tapi buku Darwin  yang paling masyhur adalah Asal-usul Spesies (1859) dan Keturunan Manusia (1871).

Pengembangan teori

Karena khawatir akan kritik dari kaum ilmuwan dan agamawan, Darwin menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan teori-teori evolusinya, dan pada umumnya secara rahasia.

Darwin sudah lama berpikir tentang ide evolusi yang menjelaskan bahwa semua species berhubungan satu sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui mutasi species baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanismenya, bagaimana proses itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisal-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan memengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang terkait dengan tempat-tempat penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, dan gagasan tentang "hukum seleksi alam" (Natural Selection). Menjelang akhir tahun 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan disempurnakan", dan menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.

Pernikahan dan anak-anak

Pada 29 Januari 1839, Darwin menikahi sepupunya Emma Wedgwood di Maer dalam sebuah upacara Anglikan yang diatur agar sesuai dengan kaum Unitarian. Setelah pertama-tama tinggal di Gower Street, London, pasangan ini pindah pada 17 September 1842 ke Down House di Downe (yang kini terbuka untuk kunjungan masyarakat, di selatan Orpington). Keluarga Darwin mempunyai sepuluh orang anak, tiga di antaranya meninggal dalam usia dini. Banyak dari mereka dan cucu-cucu mereka kelak menjadi terkenal.

Beberapa dari anak-anak mereka menderita penyakit atau lemah tubuhnya. Charles Darwin kuatir bahwa hal ini mungkin disebabkan karena garis keturunannya dengan Emma cukup dekat. Hal ini diungkapkannya dalam tulisan-tulisannya tentang akibat-akibat buruk yang ditimbulkan dari perkawinan antar kerabat dekat dan keuntungan dari perkawinan silang.

Charles Robert Darwin  meninggal: 19 April 1882 (umur 73)di Rumah Down, Downe, Kent, Inggris Raya. Sebagai tanda pengakuan terhadap kehebatan Darwin, ia dikebumikan di Westminster Abbey.

Sumber :  http://blogpenemu.blogspot.com/2014/04/biografi-charles-darwin-penemu-teori-Evolusi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar