Sejak 577 Bangsa Tiongkok telah mengembangkan korek api sederhana yang
terbuat dari batang kayu yang mengadung belerang. Korek api modern
pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J.
Thénard di Paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium klorat,
belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkannya
ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong
mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak
mendapatkan popularitas. Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh
kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle
tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada
waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan
campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural gum, dan pati
dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar.
John Walker (29 Mei 1781 – 1 Mei 1859) adalah kimiawan Inggris yang pada
tahun 1826 secara tidak sengaja menemukan korek api gesek dengan
mencampur potas dan antimon. Penjualan pertama yang tercatat dari
tokonya adalah pada 7 April 1827 dengan istilah friction lights. Ia
menolak mempatenkan penemuannya dan sebaliknya memilih untuk melanjutkan
kajian ilmiahnya. Ia juga tidak memberikan komposisi pasti korek api
ciptaannya. Di lingkungannya, ia memiliki reputasi sebagai seorang ahli
botani, mengembangkan minat pada kajian mineralogi, serta menghabiskan
banyak waktunya mengerjakan percobaan kimia.
Korek api (kadang disebut juga geretan atau pematik) adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko-toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Jenis korek api yang menggunakan cairan, seperti naphtha atau butana, disebut korek api gas.
Korek api (kadang disebut juga geretan atau pematik) adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko-toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap satu permukaan khusus walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Jenis korek api yang menggunakan cairan, seperti naphtha atau butana, disebut korek api gas.
Sumber : http://blogpenemu.blogspot.com/2014/02/penemu-korek-api-gesek-john-walker.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar