
Maka,
untuk menandingi kekuatan Jerman itu, tahun 1941 Presiden Roosevelt membentuk
Proyek Manhattan dan menunjuk Julius Robert Oppenheimer sebagai direkturnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Oppenheimer mengembangkan bom atom berikut senjata
lain di markas penelitian Los Alamos, New Mexico. Penelitian lain juga
berlangsung di Columbia University, University of Chicago, dan Oak Ridge, Tennessee.
Saat penelitian, Oppenheimer mengundang para ahli fisika papan atas. Mereka
diajak bekerjasama membuat bom atom. Dari sekian banyak ahli fisika yang hadir,
akhirnya terpilih 3000 orang untuk dijadikan satu tim yang diketuai
Oppenheimer.
Tanggal
16 Juli 1945 atau setelah 3 tahun bekerja keras melakukan penelitian,
Oppenheimer menyaksikan uji coba ledakan bom atom pertama di gurun New Mexico.
Banyak orang menilai, ledakan itu bakal merubah sejarah dunia untuk selamanya.
Terbukti, selang sebulan setelah uji coba ledakan, dua bom atom menghanguskan
Hirosima dan Nagasaki, membunuh ratusan ribu orang. Keadaan ini membuat Jepang
harus menyerah dan mundur dari PD II pada tanggal 10 Agustus 1945. Meski
dikecam kejam karena telah membunuh ratusan ribu jiwa, bom atom temuan
Oppenheimer tetap memiliki dampak positif, karena mampu mengakhiri PD II yang
sudah berlangsung lama.
Setelah
Bom Atom Di Jatuhkan, Oppenheimer menyesali pekerjaannya dan menyerukan agar
energi atom digunakan untuk kepentingan damai. Ia kemudian dipertanyakan
kesetiaanya dan kredibilitasnya dan diajukan ke sidang pemeriksaan untuk
pejabat tinggi AS dan mengakibatkan jabatannya untuk penasehat pemerintah di
bidang keamanan dilepas. Banyak ilmuwan yang merasa tidak puas pada tindakan
yang timbul pada saat histeria nasional yang dipimpin senator Joseph Raymond
McCarthy (namun kemudian dinyatakan salah).
Ketika
perang usai, Oppenheimer tetap aktif dalam bidang ini. Ia pun terpilih sebagai
ketua Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Sayang Oppenheimer tak mulus, ini
berkaitan dengan sikapnya yang menentang pengembangan bom hydrogen kekuatannya
lebih dahsyat dari bom atom. Oppenheimer dianggap berkhianat,ia pun di adili
pada tahun 1953. Meski tidak terbukti bersalah, perlindungan keamanan dan kontraknya
sebagai penasehat bagi Komisi Energi Atom tetap dicabut. Tak patah arang,
Oppenheimer tetap berkarir dan bersemangat.
Dia
melanjutkan karirnya sebagai pendidik pada “the academic post of director of
the Institute of Advanced Study at Princeton University”. Puncaknya di tahun
1963, Presiden Lyndon B. Johnson menyerahkan penghargaan “Enrico Fermi Award”
dari Komisi Energi Atom. Tiga tahun setelah menerima penghargaan itu, Julius
Robert Oppenheimer harus pensiun karena terkena kanker tenggorokan. Tahun 1967
ia meninggal dalam usia 63 tahun. Melalui bom atom, Julius Robert Oppenheimer
merubah sejarah dunia untuk selamanya.
Sumber :
-
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/09/biografi-julius-robert-oppenheimer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar